Turut berduka cita yang sedalam-dalamnyanya atas wafatnya Ibu Sofie Munawar, siang tadi. Sungguh saya tak menyangka ajal datang begitu cepat menjemput beliau. Bagaimana tidak. Lama saya tak bersua dengan beliau, meskipun dulunya kami bertetangga dan sama-sama aktifis Nasyiatul Aisyah.
Pagi itu saat salat Ied, terpaksa saya menggendong si bungsu. Tiba-tiba beliau menghampiri, berusaha merayu si kecil agar mau diajak dan tidak mengganggu saya yang sedang salat. Sayang si kecil tak mau. Usai salat, kami bersalaman plus cipika cipiki. Baju dan jilbab beliau putih semua. Masih lekat di ingatan saya, wajahnya yang ceria dan bersih. Usai acara salat Ied, ada tradisi saling berkunjung di kampung kami. Kembali kami bertemu, tetap dengan baju dan jilbab putihnya. Ketiga anak saya, diberinya masing-masing dua lembar uang kertas cetakan terbaru.
Hari ini, Jumat 2 September 2011 baru saya duduk setelah kembali dari mudik, kakak saya mengabarkan bahwa beliau telah berpulang bersama putra bungsunya dalam sebuah kecelakaan.
Sungguh benar bahwa ajal adalah rahasia Allah. Sedianya saya pulang kampung karena bezuk bapak saya yang sakit karena usia (hampir 90 tahun). Tapi siapa sangka ternyata malaikat Izrail belum berkenan menjemput bapak, dan justru menghampiri saudara, tetangga, sahabat saya yang masih muda.
Beliau meninggalkan 3 putra putri dan seorang suami. Selamat jalan Bu Sofie........
Semoga Ramadhan kemarin benar-benar menjadi bekal untukmu menghadap Rabbmu.
Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dan kesabaran.
Semoga kita bisa mengambil hikmah atas kejadian ini.
Mari kita bertekad perbaiki diri. Siapa tahu Ramadhan tahun depan adalah Ramadhan terakhir kita.
Pagi itu saat salat Ied, terpaksa saya menggendong si bungsu. Tiba-tiba beliau menghampiri, berusaha merayu si kecil agar mau diajak dan tidak mengganggu saya yang sedang salat. Sayang si kecil tak mau. Usai salat, kami bersalaman plus cipika cipiki. Baju dan jilbab beliau putih semua. Masih lekat di ingatan saya, wajahnya yang ceria dan bersih. Usai acara salat Ied, ada tradisi saling berkunjung di kampung kami. Kembali kami bertemu, tetap dengan baju dan jilbab putihnya. Ketiga anak saya, diberinya masing-masing dua lembar uang kertas cetakan terbaru.
Hari ini, Jumat 2 September 2011 baru saya duduk setelah kembali dari mudik, kakak saya mengabarkan bahwa beliau telah berpulang bersama putra bungsunya dalam sebuah kecelakaan.
Sungguh benar bahwa ajal adalah rahasia Allah. Sedianya saya pulang kampung karena bezuk bapak saya yang sakit karena usia (hampir 90 tahun). Tapi siapa sangka ternyata malaikat Izrail belum berkenan menjemput bapak, dan justru menghampiri saudara, tetangga, sahabat saya yang masih muda.
Beliau meninggalkan 3 putra putri dan seorang suami. Selamat jalan Bu Sofie........
Semoga Ramadhan kemarin benar-benar menjadi bekal untukmu menghadap Rabbmu.
Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dan kesabaran.
Semoga kita bisa mengambil hikmah atas kejadian ini.
Mari kita bertekad perbaiki diri. Siapa tahu Ramadhan tahun depan adalah Ramadhan terakhir kita.
Ditulis oleh Hanik Farida alias istri saya alias bojoku alias my wife.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya