Tips Menghadapi Seleksi Administrasi CPNS

Senin, 29 November 2010

Seleksi administrasi merupakan tahap awal seleksi penerimaan CPNS. Sepertinya sepele namun jika tidak diperhatikan akan berakibat fatal. Kekurangan berkas akan menyebabkan calon peserta gugur sebelum bertanding (ikut ujian). Pengkategorian berkas meliputi 2 macam yakni memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS).

Bagai peserta yang berkasnya telah MS maka tinggal menunggu datangnya surat balasan yang berisi nomor peserta. Selanjutnya mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Sedangkan peserta yang tidak memperoleh nomor peserta sehingga tidak berhak mengikuti ujian. Seringkali saya menemui berkas yang seharusnya bisa MS, namun karena kesalahan yang sepele, akhirnya menjadi TMS.

Tahun ini, seperti pada tahun 2008 dan 2009 di Pemkab Ngawi seleksi penerimaan CPNS masih menggunakan jasa pos. Dan seperti pada 2 tahun lalu itu saya masih dilibatkan menjadi panitia pada tahun ini. Karena berkas dikirim melalui pos, pertemuan tatap muka langsung dengan pelamar amat terbatas, kalau bisa tidak sama sekali. Banyak pengalaman menarik ketika memverifikasi ribuan berkas pendaftaran itu. Ada nuansa berbeda dibandingkan saat menjadi panitia pada tahun 2006, yakni saat pelamar datang sendiri ke tempat pendaftaran. Karena tidak datang langsung ke tempat pendaftaran pelamar tidak seketika mengetahui dirinya lulus seleksi administrasi.

Berikut ini tips menghadapi seleksi administrasi CPNS melengkapi artikel sebelumnya (Kenapa TMS?), terutama untuk di daerah. Kalau berkenan silakan dicoba, tapi kalau tidak mau ya mangga. Belum tentu yang saya sampaikan ini sesuai dengan selera panjenengan.

Pertama Anda harus membaca pengumuman (hukumnya wajib, bahkan fardhu ’ain). Baca sendiri pengumuman jangan hanya kata orang yang kadang beritanya bisa bias. Perhatikan dengan teliti. Cari formasi yang sesuai dengan ijazah Anda. Kalau memang tidak ada ya jangan memaksakan diri. Saya sering menemui berkas yang dikirim pelamar namun tidak sesuai dengan formasi. Misalnya ia lulusan SMK tapi mendaftar formasi untuk lulusan S1 Manajemen. Ya langsung saja kena TMS.

Kedua persiapkan berkas pendaftaran yang dipersyaratkan. Kalau belum ada segera diurus. Kalau sudah ada tapi belum dilegalisir segera dilegalisir. Jika belum punya foto segera foto, jangan digambar. Lengkapi semua berkas, jangan sampai ketinggalan 1 berkas pun. Meskipun formasi sesuai dengan pendidikan dan berkas sudah ada namun Anda lupa memasukkan foto, yah gagal deh. Berkas yang perlu dipersiapkan antara lain surat lamaran, fotocopy ijazah, fotocopy transkrip, fotocopy kartu pencari kerja (istilahnya kartu kuning), formulir pendaftaran, foto, dan amplop balasan. Nanti akan saya jelaskan di bawah ini satu persatu.

Ketiga buat surat lamaran sesuai dengan ketentuan. Jika bingung Anda bisa mencontoh format yang telah dibuat panitia, tinggal ganti identitasa Anda dan sebagainya. Atau lihat di sini. Tujukan kepada Bupati/Walikota di mana Anda akan melamar. Jangan sampai keliru. Saya pernah menemui surat lamaran masuk di panitia CPNS Ngawi namun ditujukan kepada Bupati Sragen, hehehe...Barangkali yang di panitia CPNS Sragen surat lamarannya ditujukan kepada Bupati Ngawi ya?. Daftar 2 tempat tapi tertukar. Tulis juga jenis formasi, kualifikasi pendidikan, kode formasi, dan kode lamaran. Dan jangan lupa tandatangani surat lamaran Anda itu.

Keempat siapkan fotocopy ijazah dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir. Ijazah dan transkrip nilai tersebut sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Tak perlulah melampirkan ijazah S2 dan S3 meskipun yang digunakan S1. Tidak ada penambahan poin bagi yang memiliki jenjang pendidikan lebih tinggi, itu bisa digunakan jika nanti sudah diangkat menjadi PNS. Cek juga legalisirnya, harus pejabat yang berwenang. Cek juga stempel legalisirnya, ada atau tidak, asli atau fotocopy, istilahnya harus berstempel basah. Beberapa kali saya menemui legalisir ijazah yang hanya fotocopy, TMS dia! Ingat pula ijazah sementara pada tahun ini tidak berlaku, jadi sabar dulu nggih.

Kelima siapkan fotocopy kartu kuning. Kalau sudah punya periksa apakah sudah mati atau belum. Atau kalau sudah melewati 6 bulan namun belum melapor ke dinas tenaga kerja setempat segera melapor. Jangan lupa dilegalisir.

Keenam siapkan foto. Tentunya itu foto Anda sendiri. Meskipun Anda anaknya jendral tapi jangan sekali-kali mencantumkan foto bapak Anda itu, akan terasa aneh. Yang ikut tes Anda atau bapaknya ya? Di balik foto itu tolong ditulis identitas Anda (nama dan alamat).

Ketujuh buat formulir pendaftaran sesuai dengan contoh. Isi dengan benar data pribadi dan formasi yang dilamar, jangan sampai keliru. Kesalahan mengisi kode formasi dan kode lamaran akan berakibat Anda dianggap melamar pada jabatan itu, padahal pendidikan Anda tidak sesuai, akibatnya tidak memenuhi persyaratan.

Kedelapan siapkan amplop balasan. Tulis sesuai dengan ketentuan. Amplop balasan ini berfungsi untuk mengirim kartu peserta ujian bagi pelamar yang MS dan surat pemberitahuan bagi pelamar yang TMS. Karena itu tulis jelas alamat Anda, kalau bisa alamat di mana Anda akan melamar. Kalau di Ngawi cari saudara atau teman yang berdomisili di Ngawi biar surat balasan segera sampai di tangan. Jika tidak punya Anda bisa mencantumkan alamat kantor pos Ngawi, Anda sendiri yang akan mengambilnya di sana. Teliti pula apakah amplop balasan sudah distempel tanda lunas oleh kantor pos setempat (atau mungkin perangko, tapi kalau teknis seperti ini sudah menjadi urusan kantor pos). Kalau tidak ada barangkali Anda akan kena denda petugas pos atau yang fatal surat tidak dikirim. Tahun kemarin teman saya menemui berkas yang sudah komplit semua, masuk kategori MS, tapi ternyata tidak ada amplop balasan. Fatal kan?

Kesembilan teliti lagi berkas-berkas yang telah Anda siapkan itu. Kalau perlu 2 atau 3 kali dibaca lagi. Kalau perlu lagi minta bantuan orang lain untuk meneliti berkas Anda. Kekurangan berkas karena keteledoran Anda bisa berakibat tidak mendapatkan kartu ujian. Jangan berharap Anda akan dihubungi oleh panitia untuk melengkapi berkas yang masih kurang seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini tidak ada kebijakan ”murah hati” itu.

Kesepuluh jika sudah yakin masukkan seluruh berkas ke dalam amplop dan kirim melalui pos. Berkas yang dikirim/diantar langsung ke panitia dianggap gugur. Jangan sampai melewati batas akhir pendaftaran. Kebanyakan pelamar mengirim berkas menjelang batas akhir. Tahun kemarin ada puluhan pelamar yang gigit jari karena berkas dikirim terlambat. Sayang. Kemudian kirim berkas yang hanya dipersyaratkan saja. Menurut saya tidak usahlah mengirim seluruh ijazah yang dimiliki, piagam penghargaan, sertifikat juara lomba Agustusan, sertifikat ikut kursus membuat roti, dan lain-lain. Banyaknya berkas yang tidak dipersyaratkan malah membuat petugas sulit memverifikasi. Bisa-bisa di-TMS. Apalagi jika ada yang melampiri embel-embel, ’saya anak pejabat anu’ atau ’saya keturunan raja anu yang kesepuluh’. Malah bikin jengkel verifikator.  

Demikian mudah-mudahan tips sederhana ini bisa membantu.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

pengalaman kerja penting nggak lau aq mau jadi cpns?

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)