Penyembelihan Di Bumi Karangasri

Rabu, 17 November 2010

Bismillah ... cresss ...ughh ... Darah mengalir ke tanah, pasir berubah berwarna merah. Tubuh itu pun tergeletak tak bernyawa. Beberapa yang masih hidup, dalam kondisi terikat, menunggu takdirnya dalam penyembelihan massal. Tiada tangis. Tak ada protes. Di depan teras masjid beberapa warga bersiap dengan pisau terhunus menanti datangnya hewan kurban untuk dicincang. Yah, inilah gambaran suasana Idul Adha di Perumnas Bumi Karangasri, pasca pelaksanaan Sholat ’Id di Masjid Al Ikhlas hari ini. Total ada 3 ekor sapi dan 9 ekor kambing yang dijadikan kurban.

Malam sebelumnya anak-anak TPA dan Remaja Masjid (Remas) Al Ikhlas mengadakan takbir keliling. Acara yang diikuti sekitar 60 orang ini berjalan kaki menyusuri jalanan dan gang di sekitar kompleks perumahan. Beberapa di antaranya membawa obor. Meskipun lelah namun tetap semangat.

Kata Idul Adha artinya kembali kepada semangat berkurban. Berbeda dengan Idul Fitri yang artinya kembali kepada fitrah. Bila Idul Fitri berkaitan dengan ibadah Ramadhan, di mana setiap hamba Allah selama Ramadhan benar-benar disucikan sehingga mencapai titik fitrah yang suci, tetapi dalam Idul Adha tidak demikian. Idul Adha lebih berupa kesadaran sejarah akan kehambaan yang dicapai nabi Ibrahim dan nabi Ismail alaihimus salam. Karenanya di hari tersebut ibadah yang paling utama adalah menyembelih kurban sebagai bantuan terhadap orang-orang miskin. (www.dakwatuna.com).

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)