Menonton Karnaval Ngawi

Senin, 09 Agustus 2010


Hari Sabtu 7 Agustus 2010 itu saya dan istri mengajak anak-anak menonton karnaval. Siang cukup terik, hujan yang biasanya turun tiba-tiba, beberapa hari ini tidak turun. Dengan berbekal motor, berempat (saya, istri, fauzan, dan farah) kami berboncengan, anak kedua kami masih di rumah mbah kungnya sehingga tidak kami ajak. Berangkat jam 9 dari rumah, di jalanan kendaraan dan orang lalu-lalang sudah cukup ramai. Beberapa petugas polisi tampak sibuk mengatur lalu lintas.
Sudah 3 kali ini, selama saya tinggal di Ngawi, saya menonton karnaval. Pertama waktu masih jadi Capeg, saya nonton di depan kantor Pemda karena waktu itu masih jam kerja. Yang kedua saat sudah beranak dua, Hilma waktu itu masih 8 bulan, sedangkan kakaknya, Fauzan baru 2 tahun kurang 2 bulan. Tahun kemarin saya tidak bisa menonton bersama keluarga karena ada acara diklat di Jakarta selama 2 bulan.
Setelah berjuang melewati antrian ratusan kendaraan saya letakkan motor di tempat parkiran dadakan di depan rumah penduduk. Tarifnya Rp 3.000, nggak apa-apalah wong tidak setiap hari. Kami mendapat tempat yang tidak terlalu berdesakan, di Jalan Hasanudin, depan rumah Pak Bupati yang baru. Namun sayang kepanasan, untung kami membawa koran sehingga dengan bekal koran itu kami menutup kepala melindungi dari sengatan sinar matahari yang memang sangat terik.
Jam menunjukkan 10.30, telah terlewat beberapa penampilan. Rombongan SD yang paling akhir yang kami tonton, berikutnya rombongan dari SMP. Drum band, reog, dance, tarian tradisional, juga tak lupa biasanya juga ada anak-anak yang menampilkan suatu profesi seperti dokter, tentara, dan lain-lain mewarnai acara itu. Di balik senyum dan keceriaan mereka saya merasa kasihan, mereka kepanasan. Tapi tidak-apa-apalah cuma setahun sekali saja, toh mereka juga senang, orang tua mereka tentunya juga bangga menyaksikan penampilan mereka.
Saya sebenarnya ingin menyaksikan penampilan teman-teman pegawai dari lingkungan Setda. Namun ternyata mereka mendapatkan urutan pertama sehingga saya tidak sempat menyaksikannya.
Karnaval, sebuah ritual tahunan yang diadakan di seluruh penjuru nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Acara ini mengambil momen peringatan ulang tahun kemerdekaan RI. Puluhan tahun negeri ini telah merdeka (65 tahun). Mudah-mudahan kemerdekaan ini tidak sekedar basa-basi. Isilah dengan prestasi. Mari kita bersama, bersama kita mari.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)