Virus Desember

Jumat, 30 Desember 2011

Setiap bulan Desember saya seperti mengalami semacam serangan virus. Entah virus apa namanya. Karena biasanya menyerang setiap Desember maka saya namakan saja Virus Desember. Sebenarnya ini bukanlah sejenis penyakit yang menyebabkan sakit pada sekujur badan. Lebih pada perubahan kebiasaan. Virus ini menyerang pola tidur sehingga menyebabkan saya sulit bangun di pagi hari saat subuh.

Biasanya saya menyetel alarm setengah jam sebelum waktu azan subuh. Dengan demikian masih ada waktu untuk menggeliat, buang air, wudhu, dan mengerjakan sholat malam. Kadang-kadang tilawah sambil nunggu azan. Terkadang juga saat menggeliat itu saya putuskan untuk memejamkan mata sejenak. ”Ah, paling sebentar kok, nggak lama-lama banget,” begitu  pikir saya. Alhasil bablas ketiduran hingga terdengar suara iqomad, hehehe... itulah yang saya namakan (semacam) virus.

Nah, di bulan Desember serangan virus semakin mengganas. Entah apa sebabnya. Tapi kalau saya perkirakan hal itu karena pada bulan Desember jadwal azan Subuh paling pagi di antara bulan lainnya. Benar kan? Benar aja deh (maksa!). Apalagi biasanya pas bulan itu agenda kegiatan kantor sedang tinggi-tingginya. Tak heran pulang malam pun menjadi hal yang rutin.

Bulan Desember itu jadwal bangun pagi saya semakin siang. Bisa pas azan, bisa juga setelah azan. Kadang pas lagi wudhu iqomad sudah disuarakan. Tentu saja hal ini membuat terburu-buru ketika berangkat ke masjid. Tiba di sana sudah menjadi makmum mabuk, eit masbuk ding. Itu pun dengan mata masih terkantuk-kantuk.

Virusnya, anggap saja, sudah ketahuan. Gejalanya juga sudah tahu. Lalu apa sih resepnya? Cari dulu penyebabnya. Ternyata seperti main domino. Ada rentetan peristiwa yang saling berhubungan. Kenapa bangun kesiangan, karena tidurnya terlalu malam. Kenapa tidurnya terlalu malam, karena perut kekenyangan. Kenapa perut kekenyangan, karena makannya terlalu malam. Karena makan terlalu malam, karena makan siang terlalu siang. Hehehe...sambung-menyambung malah jadi bingung.

Lalu intinya apa? Disiplin. Disiplin diri sendiri. Tak usahlah menuntut orang lain disiplin. Disiplinkan diri sendiri terlebih dahulu. Memang berat, tapi kalau dilaksanakan enak juga kok. Disiplin itu bukan diselipin. DISIPLIN itu kan (DI)laksanakan kon(S)isten agar tidak (PLIN)-plan. Uah maksa banget. Biar deh, tulisan made in sendiri, nggak jiplak kok. Dilarang marah.

Yup, desember hampir berakhir, berarti tahun ini pun akan berakhir pula. Mudah-mudahan tahun depan lebih taat pada jadwal yang telah dibuat.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)