5 Alasan PNS Muda Gendut (Rekeningnya)

Sabtu, 07 Januari 2012

Hingar bingar berita dan perbincangan di media tentang pegawai pemerintah yang kaya raya. Apalagi mereka masih muda, sebagai PNS dengan Golongan III. Gaji pokok tiap bulan tak sampai 3 juta. Namun hebatnya uang di rekening mencapai milyaran rupiah. Banyak yang menuding bahwa kekayaan itu didapatkan dari cara yang tidak benar. Tak salah memang jika banyak orang curiga.

Kategori yang saya baca hampir menyerempet diri saya. Saya juga PNS, bergolongan III/b, usia masih muda. Tapi akhirnya nafas berhembus lega, yang dicurigai yang punya rekening gendut, sedangkan saldo di rekening tak sampai 5 juta. Rekening saya tergolong ramping, sekurus tubuh pemiliknya. Namun demikian, entah yang gembrot, entah yang langsing, ulah segelintir pegawai yang (mungkin) menyalahgunakan kepercayaan membuat semua pegawai terkena getahnya.

Salahkah PNS muda kaya raya? Sulit untuk menjawabnya, karena masyarakat sudah tendesius terlebih dahulu dengan yang namanya PNS. Malas, ongkang-ongkang kaki, jam kerja kayak karet, disiplin rendah, makan gaji buta, tak ada pekerjaan di kantor, dan sebagainya menghinggapi benak di hampir setiap orang tatkala menggambarkan PNS. Sudah begitu kenapa bisa kaya ya.

Ada beberapa kemungkinan bagaimana caranya PNS muda mendapatkan harta yang melimpah hingga milyaran rupiah. Berikut ini jawabanya.

Pertama, sudah bekerja terlebih dahulu sebelum menjadi PNS. Ia, sebelum melamar menjadi PNS, ternyata telah mempunyai pekerjaan yang termasuk bonafit. Bekerja pada perusahaan asing atau bekerja di luar negeri. Gaji dibayar dalam bentuk mata uang asing yang bila di-kurs-kan dalam bentuk rupiah nilainya setinggi langit.

Kedua, memang sudah kaya duluan. Misalnya saja ia awalnya adalah pengusaha. Dari usahanya itu ia pun mempunyai pendapatan yang banyak, sebagian ditabung, sebagian lagi diinvestasikan dalam bentuk tanah, rumah, saham, mobil, dan emas. Alhasil kekayaannya bisa jadi mencapai angka milyaran rupiah. Lalu ia ikut tes pegawai negeri dan ternyata diterima.

Ketiga, warisan orang tua. Karena orangtuanya kaya raya maka setelah meningga dunia maka ia mendapatkan warisan harta yang melimpah ruah, apalagi kalau ia anak tunggal. Baik sebelum menjadi PNS maupun pada saat menjadi PNS, kalau ia berada pada kondisi ini maka wajar saja jika rekeningnya gendut.

Keempat, mendapatkan hadiah. Karena PNS gajinya terbatas maka ia mencoba peruntungan dengan mengikuti undian atau sayembara. Dan tiba-tiba ia beruntung mendapatkan hadiah undian dari sebuah bank tempat ia menabung sebesar milyaran rupiah. Ah, rejeki orang kan siapa yang menyangka.

Kelima, dengan cara-cara yang kotor. Maksudnya bukan bekerja di tempat sampah kayak pemulung, tapi dengan cara-cara yang tak benar. Misalnya korupsi, mencuri, manipulasi, pungli, memeras, njambret, nodong, ngrampok, nyopet. Bisa salah satu alternatif, atau perpaduan alternatif, atau semua alternatif dilakoni.

So, PNS muda dengan golongan III, baru beberapa tahun bekerja, apalagi belum punya jabatan struktural, punya rekening gembrot milyaran rupiah, memang layak ditelusuri dari mana didapatkan kekayaannnya itu. Kalau mau adil tak cuma itu. Bahkan meskipun ia PNS tua, dengan golongan IV, sudah puluhan tahun bekerja, punya jabatan struktural,dan punya rekening gembrot pun masih layak untuk ditelusuri dari mana kekayaannya didapatkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)