Mahal Amat

Minggu, 27 Februari 2011

Minggu siang itu saya pacu motor agak kencang dari biasanya. Mengejar waktu tanding futsal tepat jam 11 siang. Ini adalah pertandingan perdana kantor saya dalam kompetisi futsal seNgawi. Tiba di GOR terpampang tulisan di spanduk: selama kompetisi parkir motor Rp 2.000,00. Byuh...byuh...padahal hari biasa cuma 1.000 rupiah. Berarti ada kenaikan 100%. Padahal, saya yakin, 80% yang datang ke GOR itu adalah para pemain, sisanya baru benar-benar penonton, bisa jadi suporter, anak, istri, saudara, atau temannya. Harusnya selama kompetisi uang parkir gratis dong, atau paling tidak sama dengan hari biasa. Toh kami datang tujuan utamanya memang untuk bermain futsal, bukan untuk menonton.

Hari Minggu semua lapangan terpakai kecuali yang lapangan rumput sintetis. Berarti ada 3 lapangan. Tiap lapangan dipakai untuk pertandingan 2 tim selama 1 jam. Pertandingan dimulai pukul 8 pagi hingga 5 sore. Masing-masing tim yang bertanding diwajibkan membayar biaya 50 ribu. Sehingga untuk tiap lapangan selama 1 jam dikenai tarif 100 ribu. Ini sudah di atas harga normal di luar kompetisi.

Waktu satu jam untuk sewa lapangan itu pun tidak penuh karena masing-masing babak hanya berdurasi 20 menit. Jika dua babak berarti membutuhkan waktu bermain 40 menit. Sehingga sebenarnya total kita bermain hanya 40 menit. Total waktu 40 menit itu pun harus kita bagi lagi untuk anggota tim masing-masing. Bila tim saya beranggotakan 10 pemain, maka rata-rata tiap pemain hanya turun ke lapangan selama 4 menit. Waktu yang amat pendek untuk bermain futsal. Dan biaya sewa untuk tim itu pun juga akhirnya dibebankan kembali ke para pemain. Tidak puas.

Kesimpulannya, akhirnya teman-teman memutuskan berhenti dari kompetisi. Uang sewa dalam kompetisi yang merupakan patungan dari kami itu bisa kami pakai dalam latihan rutin. Kami biasa berlatih 2 jam penuh. Itu pun di lapangan rumput sintetis. Puas.

Apa tidak rugi mas, tidak merasakan hawa persaingan antar klub, beda lho rasanya bertanding dengan bermain biasa. Ah biasa saja. Wong kami bukan klub profesional. Kami sekedar kumpulan orang biasa yang hobi bermain futsal, menyegarkan pikiran, menyehatkan raga di tengah-tengah rutinitas beban pekerjaan kantor. Ah nanti kalau memang ingin mencoba bertanding dengan klub-klub lain, ya tinggal kita adakan saja pertandingan persahabatan. Yang kalah yang menanggung biaya sewa. Hehehe biar semangat tidak pantang menyerah.

Namun demikian silakan yang ingin terus melanjutkan kompetisi, selamat bertanding.

1 komentar:

purwanto mengatakan...

cocok mas.... pertandingan persahabatan lebih hemat, parkirnya tetap normal, sewanya patungan atau yang kalah yang bayar sewa. kapan main lawan dinkes ?????

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)