Nama Besar ITB

Sabtu, 18 Desember 2010

Ribuan peserta ujian seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi umum tahun  2010 Kabupaten Karanganyar kecewa. Pasalnya jadwal ujian yang sedianya dilaksanakan pukul 07.30 WIB molor menjadi pukul 12.00 WIB. Hal tersebut terjadi karena adanya kekurangan jumlah lembar soal ujian sekitar 600 lembar soal. Kekurangan baru diketahui sesaat sebelum pelaksanaan ujian dilaksanakan. Panitia pun tidak mau disalahkan, karena tanggung jawab pembuatan soal, pencetakan, dan distribusi soal berada di pihak ketiga yakni ITB. Sementara itu diberitakan Pekalongan yang menggandeng ITB juga mengalami hal yang sama.
 
Peserta ujian seleksi CPNS Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur kemungkinan besar harus mengikuti ujian susulan akibat kesalahan pada materi tes yang diberikan. Pihak BKD mengatakan, ada kesalahan dari pihak ketiga yakni ITB yang membuat soal. Kesalahannya ada pada 4 formasi yakni penata laporan keuangan, penyuluh koperasi, analisis kesejahteraan rakyat, dan perencana studi pembangunan. Naskah diketahui ada kesalahan saat menjelang tes selesai dan BKD tidak mengetahui naskah itu salah, karena datangnya soal dalam kondisi tersegel.

Sejumlah peserta tes tulis CPNS di Kabupaten Ponorogo merasa dirugikan karena soal antara peserta yang satu dengan lainnya tidak sama. Padahal, mereka tes dan melamar dalam formasi yang sama. Salah satu ketidaksamaan soal tes tulis CPNS itu terjadi di SMK Negeri 1 Ponorogo Jl Panglima Sudirman. Sejumlah peserta langsung memrotes panitia setelah pelaksanaan tes tulis berakhir. Pasalnya, sebagian mereka hanya mendapatkan soal nomor 1 hingga 100 mengenai psikotes. Sedangkan rekannya, lengkap soal psikotes dan bidang studi lainnya. Sekda Pemkab Ponorogo, Luhur Karsanto yang juga ketua panitia penerimaan CPNS 2010 menanggapi permasalahan temuan soal tidak sama itu secara enteng. Pihaknya juga tidak tahu karena urusan pembuatan soal dan LJK tes hingga koreksi serta pemberian skor diserahkan ke ITB.

Di salah satu situs media yang menayangkan berita tentang pelaksanaan ujian CPNS di Kota Semarang ada yang memberikan komentar. Ia menulis, ”Soal tes CPNS Kota Semarang yg dibuat oleh Tim dari ITB juga "aneh",,,, tes akademis terdiri dari 'hanya' 98 soal, tidak genap 100 dan untuk nomer 98 hanya ada 2 opsi jawaban a dan b, tidak seperti nomer yang lain a-e... kayaknya blm selesai cetak.... baru kali ini juga ada soal kesehatan dan fisika untuk tes cpnsd....”

Karanganyar, Pekalongan, Ponorogo, Sidoarjo, dan Semarang bekerja sama dengan ITB dalam pelaksanaan ujian CPNS-nya. Bagaimana dengan Ngawi? Ngawi juga menggandeng ITB, sama dengan Madiun, Magetan, dan Ponorogo karena masih dalam satu karesidenan. Dalam pelaksanaan ujian tidak ada kekurangan soal sehingga tidak harus diundur. Namun demikian panitia sempat ketar-ketir pasalnya pihak ITB tidak tepat waktu dalam pengiriman soal.

Hari Jumat saat rapat staf kami diberitahu Kepala BKD bahwa soal akan datang ke Ngawi sore hari. Soal-soal itu diangkut dari Bandung dengan pesawat dan akan mendarat di Solo. Kami diperintahkan Sabtu jam 08.00 untuk datang ke Sekretariat Panitia guna mengecek jumlah soal.

Sabtu pagi saat telah datang ke kantor ternyata soal belum datang. Ada informasi jika tadi malam Bandara Solo diguyur hujan sehingga pesawat tidak dapat mendarat. Akhirnya pesawat mendarat di Semarang kemudian dilanjutkan perjalanan darat menuju Madiun dan sekitarnya. Namun ternyata soal untuk Ngawi tidak ada, yang ada hanya untuk Madiun, Magetan, dan Ponorogo. Akhirnya kami disuruh kembali lagi ke kantor jam 3 sore. Ada informasi baru. Kalau tidak salah yang dari Magetan yang soalnya sudah sampai ternyata ada masalah dengan LJK-nya. Sepertinya tertukar dengan daerah lain.

Jam 3 sore saat kami datang ke kantor pun ternyata soal belum kunjung datang. Teman-teman sudah merasakan kebimbangan terhadap ITB. Akhirnya datang perintah lagi jam 6 malam kumpul lagi. Saya sudah mengira tak mungkin soal datang pada jam itu, pasalnya beberapa kali molor. Benar saja, saat datang ke kantor jam 8 malam, saya belum menemui adanya tim dari ITB, pun dengan soalnya. Ada informasi armada pengangkut soal sudah sampai di Sragen. Beberapa teman pun mengecek ke sana dan berupaya menjemput di dekat terminal Ngawi. Khawatir jangan-jangan beritanya ngibul lagi.

Hampir jam 10 malam soal baru sampai. Diadakan pengecekan, ada sedikit masalah, tapi tidak terlalu menghambat, masih bisa diatasi. Teman-teman dari daerah lain yang LJK-nya bermasalah pun juga menjemput di Ngawi. Selanjutnya armada melanjutkan perjalanan ke Karanganyar, dengan truk. Ah, kalau saja armada itu datangnya ke Karanganyar dulu baru ke Ngawi, bisa jadi pelaksanaan ujian di Ngawi ditunda, karena diambil dulu oleh Karanganyar.

Teman-teman sudah merasakan was-was malam itu. Wajar saja karena esok pagi tes sudah dimulai. Saya sendiri pernah menjadi peserta tes CPNS yang diundur jadwalnya gara-gara keterlambatan datangnya soal, yakni pada tahun 2004. Saat itu panitia menggandeng ITS. Hingga hari H pelaksanaan banyak soal yang belum selesai dicetak. Kecewa, pasti. Namun saya ambil hikmahnya saja, mundurnya waktu bisa menambah waktu untuk lebih banyak belajar lagi.  

Ternyata nama besar sebuah perguruan tinggi negeri tidak menjamin lancarnya pelaksanaan suatu kegiatan. Wajar, kita semua manusia biasa, tak luput dengan kekurangan. Namun masyarakat tidak mau tahu. Tahunya jika ada masalah dengan pelaksanaan ujian CPNS maka yang dicaci adalah panitia. Padahal panitia telah mempercayakan pada PTN. Mudah-mudahan ITB tidak menutup mata dengan kondisi ini. Tingkatkan kinerja.

Memang 3 tahun terakhir ini pelaksanaan ujian CPNS, pemerintah diwajibkan menggandeng PTN. Ngawi dan beberapa daerah dalam satu Karesidenan Madiun mengadakan kerja sama dengan UI pada tahun 2008 dan 2009. sedangkan tahun 2010 ini dengan ITB. Tahun 2008 itu pernah soal untuk Ngawi tertukar dengan Nganjuk. Pada tahun ini soal terlambat dari jadwal, meskipun tidak menyebabkan ditundanya ujian.

Ada satu pertanyaan yang mungkin mengganjal di hati masyarakat. Kenapa pemda menggunakan PTN yang secara geografis jauh dari Ngawi. UI di Jakarta sedangkan ITB di Bandung yang jaraknya ribuan kilometer. Selama ini kendala pengadaan ujian itu salah satunya adalah masalah distribusi soal. Kalau memang sudah diketahui permasalahannya kenapa hal seperti ini terus diulang. Kenapa tidak menggunakan PTN yang dekat saja. Bukankah masih ada UGM di Jogja yang dekat, toh ia juga tidak kalah kelasnya dengan UI dan ITB. Masih ada PTN yang masih satu provinsi seperti Unair di Surabaya dan Unibraw di Malang. Bahkan ada UNS Solo yang paling dekat, ia pun juga PTN, perjalanan naik bus tak memakan waktu 3 jam. Itulah kira-kira yang ada di benak masyarakat. Setiap yang berbau rekrutmen CPNS selalu menimbulkan tanda tanya yang cenderung curiga.

Pengumuman kini tinggal beberapa hari lagi. Sesuai rencana tanggal 21 Desember 2010 diumumkan. Kita tunggu saja kiprah ITB, mampukah ia mengevaluasi diri. Dan yang tak kalah penting kuatkah ia menahan godaan untuk tidak ikut menyimpang. Karena sudah jamak di benak khalayak jika rekrutmen pegawai rawan manipulasi. Inilah salah satu arena pembuktian. Dunia kampus yang dulu dikenal sebagai menara gading tiba saatnya berjumpa dengan dunia realita yang penuh getah. Semoga sukses.

Saya juga berharap pemda tidak menutup mata dengan keinginan publik, seleksi yang bebas KKN.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)