Hantu Bernama NII

Selasa, 24 Mei 2011

creativeandinspirative.blogspot.com
Saat saya masih duduk di bangku kelas 2 SMA di Madiun ada isu pocong gentayangan. Pocong tersebut merupakan penjelmaan arwah seorang wanita yang meninggal dunia. Menurut orang-orang, keluarga si wanita tak mau melakukan tahlilan pasca kematiannya. Akibatnya, masih menurut orang-orang, arwahnya tak tenang dan akhirnya gentayangan. Menurut kabar, si wanita selama hidupnya jika keluar rumah mengenakan cadar. Bisa ditebak muslimah bercadar, bahkan yang hanya berjilbab mendapat tekanan di masyarakatnya. Cemoohan, sindiran, kucilan, ejekan menjadi ‘sarapan’ tiap hari. Saat itu, pakaian jilbab memang belum sesemarak saat ini.

Saya sendiri tidak percaya dengan adanya isu itu. Apalagi saya belum pernah melihat langsung, walaupun saya sering keluar malam (dalam seminggu saya pulang malam di atas jam 12 sebanyak 3 kali karena ikut olahraga silat lokal). Meskipun begitu hampir tiap hari teman-teman di sekolah membicarakannya, tentunya dengan bumbu-bumbu yang telah ditambahkannya.

Beberapa tahun kemudian, selepas lulus SMA dan kuliah di luar kota kembali muncul isu. Kali ini isunya adanya ninja. Kabarnya ninja ini bisa bergerak cepat dan bahkan bisa menghilang. Sasaran ninja adalah orang yang dituduh sebagai dukun santet. Ninja inilah yang jadi algojo menghabisi nyawa sang dukun santet. Namun pada akhirnya para guru ngaji-lah yang menjadi sasaran pembunuhan. Akibanya bisa ditebak, orang-orang takut pergi mengaji.

Meskipun isu, kedua peristiwa di atas berhasil dalam membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat. Para muslimah takut mengenakan jilbab karena takut nanti bergentayangan setelah kematiannya. Orang takut pergi mengaji karena takut jangan-jangan menjadi korban para ninja.

Kedua peristiwa di atas mengingatkan saya akan berita tentang NII akhir-akhir ini. Banyak kalangan bahkan MUI telah melaporkan ke aparat pemerintah dan aparat berwajib tentang sepak terjangnya. Bertahun-tahun, namun tampaknya tak ada respon berarti. Istilahnya hangat-hangat tahi ayam. Dulu pernah muncul kasusnya, media gencar memberitakannya, orang ramai membicarakannya, namun akhirnya wus... , wes-hewes-hewes bablas angine, lenyap. Kini ada kasus lagi, ramai lagi, dan jangan-jangan lenyap lagi.

Kenapa kasusnya tak pernah selesai? Kenapa NII selalu saja ada? Ada teman yang menganalisisnya, NII memang sengaja dipelihara untuk menghancurkan Gerakan Islam. NII diperankan sebagai hantu yang ditakuti oleh orang-orang, bahkan oleh orang Islam sendiri. Sebenarnya banyak varian dalam gerakan Islam, dan tentunya ada pihak-pihak yang tak nyaman dengan keberadaannya. Mereka hanya menginginkan Islam sekedar ritual ibadah semata, bukan yang lain. Dengan demikian umat Islam tak perlu menguasai segenap aspek kehidupan. Untuk memadamkan gerakan Islam maka diperlukan ketakutan di kalangan umat Islam, dipeliharalah hantu yang bernama NII. Tak heran, NII tak benar-benar lenyap di atas negeri ini. Ia dimunculkan di saat dibutuhkan.

Terserah bagaimana pendapat Anda?
 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)