www.beritaterkinionline.com |
Cerita ini terjadi setahun silam. Baru kali ini saya mengalami peristiwa yang aneh, lucu, ajaib, menggelikan. Saat itu saya mengikuti sholat id di Masjid Al Wustho, Banyubiru, Widodaren. Sholatnya sendiri tidak ada masalah, bahkan mendahului pelaksanaan di tempat lain. Pukul 6 kurang seperempat tet, sholat dimulai. Yang menjadi imam adalah mbah-mbah yang sudah cukup tua. Beliau memang menjadi imam tetap, termasuk juga imam dan khotib abadi sholat jumat di masjid tersebut. Tidak boleh ada yang menggantikannya selama ia masih ada.
Peristiwa mulai terjadi pasca sholat id, yakni pembacaan khotbah yang juga dibacakan oleh sang imam sendiri. Seperempat jam khotbah berlangsung, jamaah masih tenang-tenang saja. Huru-hara mulai muncul ketika hingga setengah jam khotbah tidak ada tanda-tanda akan berakhir. Jamaah mulai resah. Sebagian mengeluh, namun tidak berani berbuat banyak. Sebagian mulai keluar masjid namun tidak meninggalkan masjid, duduk-duduk saja di teras, karena menunggu selesainya khotbah untuk mengikuti tradisi bersalam-salaman.
Akhirnya ada salah satu jamaah yang mematikan mik dengan harapan sang khotib segera mengakhiri khotbahnya yang dinilai terlalu panjang. Namun ia tidak bergeming. Jamaah semakin resah. Beberapa suara agak keras menyindirnya untuk berhenti, namun tidak ngefek. Masjid-masjid yang lain telah selesai menuntaskan rangkaian sholat id-nya.
Karena kasihan akhirnya ada orang yang menghidupkan mik. Namun itu pun tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian, seorang jamaah lain kembali mematikan mik. Suara sang khotib pun kembali lirih. Namun tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Kembali mik dihidupkan.
Sudah hampir sejam khotbah berlangsung. Jamaah bertambah kesal. Saya yang dari tadi menyaksikan tingkah polah orang-orang hanya diam tersenyum dalam hati, geli. Anak saya sudah tertidur di pangkuan saya, saking lamanya prosesi sholat id.
Tampaknya harus ada upaya untuk mengingatkan sang khotib. Benar juga. Akhirnya ada salah satu jamaah tiba-tiba berdiri kemudian berjalan menuju mimbar. Digebraklah meja mimbar dengan keras, mengingatkan untuk menyudahi khotbah. Dan berhasil. Seketika itu sang khotib memanjatkan doa mengakhiri rangkaian sholat id. Rangkaian sholat id terpanjang seumur hidup saya, plus bonus melihat polah tingkah unjuk rasa jamaah.
Peristiwa mulai terjadi pasca sholat id, yakni pembacaan khotbah yang juga dibacakan oleh sang imam sendiri. Seperempat jam khotbah berlangsung, jamaah masih tenang-tenang saja. Huru-hara mulai muncul ketika hingga setengah jam khotbah tidak ada tanda-tanda akan berakhir. Jamaah mulai resah. Sebagian mengeluh, namun tidak berani berbuat banyak. Sebagian mulai keluar masjid namun tidak meninggalkan masjid, duduk-duduk saja di teras, karena menunggu selesainya khotbah untuk mengikuti tradisi bersalam-salaman.
Akhirnya ada salah satu jamaah yang mematikan mik dengan harapan sang khotib segera mengakhiri khotbahnya yang dinilai terlalu panjang. Namun ia tidak bergeming. Jamaah semakin resah. Beberapa suara agak keras menyindirnya untuk berhenti, namun tidak ngefek. Masjid-masjid yang lain telah selesai menuntaskan rangkaian sholat id-nya.
Karena kasihan akhirnya ada orang yang menghidupkan mik. Namun itu pun tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian, seorang jamaah lain kembali mematikan mik. Suara sang khotib pun kembali lirih. Namun tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Kembali mik dihidupkan.
Sudah hampir sejam khotbah berlangsung. Jamaah bertambah kesal. Saya yang dari tadi menyaksikan tingkah polah orang-orang hanya diam tersenyum dalam hati, geli. Anak saya sudah tertidur di pangkuan saya, saking lamanya prosesi sholat id.
Tampaknya harus ada upaya untuk mengingatkan sang khotib. Benar juga. Akhirnya ada salah satu jamaah tiba-tiba berdiri kemudian berjalan menuju mimbar. Digebraklah meja mimbar dengan keras, mengingatkan untuk menyudahi khotbah. Dan berhasil. Seketika itu sang khotib memanjatkan doa mengakhiri rangkaian sholat id. Rangkaian sholat id terpanjang seumur hidup saya, plus bonus melihat polah tingkah unjuk rasa jamaah.
1 komentar:
Wakakakak... lucu juga tuh...
Pasti sekarang si mbah itu kapok deh ngasih khotbah sholat Ied lagi...
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya