Menikmati Taman Safari Prigen

Akhir bulan kami lewatkan dengan berwisata di Taman Safari II Prigen. Sudah tahu dong kalau yang I di Bogor, tepatnya di Cisarua. Saya sendiri belum pernah ke Bogor apalagi ke taman safarinya. Taman Safari Prigen terletak di Desa Jatirejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dengan ketinggian 800-1.500 m dpl obyek ini merupakan kawasan konservasi suaka marga satwa yang menempati areal 340 ha.

Berangkat dari Ngawi sesaat sesudah Subuh. Pagi-pagi sekali anak-anak sudah kami bangunkan. Dengan masih terkantuk-kantuk kami mandikan mereka, berjamaah, alias bersamaan bertiga, Fauzan, Hilma, dan Farah. Sarapan seadanya dengan roti, tanpa nasi seperti biasanya, langsung cabut menggunakan bus carteran. Sepanjang perjalanan Fauzan dan Hilma tidak tidur. Tak jemu-jemunya mengomentari suasana alam yang ada di pinggir jalanan. Si kecil Farah terlelap dalam buaian mimpi. Bus hanya berhenti sejenak di daerah Nganjuk untuk kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Sarapan pagi kami lakukan di dalam kendaraan.

Ada secuil kekhawatiran jika nanti terhambat kemacetan di Sidoarjo. Gara-garanya ya apa lagi kalau bukan lumpur lapindo. Alhamdulillah tidak terlalu lama. Bus pun melaju dengan mulus di Jalan Raya Malang-Surabaya. Selanjutnya bus memasuki gerbang menuju lokasi wisata. Jalanan menyempit, melewati permukiman penduduk.

Sekitar jam 11 siang tibalah di lokasi tujuan. Hawa segar langsung menyergap kami. Dingin. Tak urung sasaran pertama kami adalah toilet. Tak perlu khawatir di sana tersedia kamar kecil yang representatif dan bersih, dan yang paling penting gratis. Agak kaget memang, biasanya toilet di tempat wisata tidak pernah gratis.

Setelah menungu beberapa saat bus kami pun melaju lagi. Kali ini memasuki arel tempat para satwa tinggal. Di kandang? Tidak. Di alam. Ya mereka tinggal di alam terbuka seakan di tempat habitat aslinya. Oya jika Anda tidak membawa mobil pribadi, di sana tersedia angkutan khusus untuk berkeliling.

Hewan-hewan dipisahkan dalam 4 zona, yakni Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia sesuai dengan asal mereka. Tak henti-hentinya anak-anak berteriak girang. Baru kali ini mereka melihat langsung hewan-hewan langka yang selama ini hanya bisa dilihat di gambar atau televisi. Heboh. Ceria. Asyik. Puas. Apalagi kalau pas berpapasan dengan hewan yang sedang menyeberang di jalan. Bus pun berhenti memberi kesempatan mereka lewat. Ada juga hewan-hewan yang cuek seolah tidak melihat kehadiran manusia. Hati-hati, jangan coba-coba keluar dari kendaraan, bisa berbahaya. Kita juga dilarang memberi makan kepada mereka.

Perjalanan menyusuri suasana alam tersebut memakan waktu sekitar satu jam. Setelah itu makan di restoran, masih di kawasan TSI 2. Ruangannya luas, semi terbuka. Di depan dihiasi dengan taman tempat hinggap burung beraneka ragam, jenis dan warnanya.

Tak berhenti sampai di situ, tepat pukul 1 kami disuguhi pertunjukan lumba-lumba. Pintar sekali mereka. Selesai dengan pertunjukan lumba-lumba selama 1 jam, sekeluar dari tempat pertunjukan langsung disuguhi pertunjukan gajah. Gajah yang bisa melukis kaos. Anda bisa membeli kaos yang disediakan petugas dan kaos itu yang nantinya akan dilukis oleh gajah.

Di tempat lain ada wahana permainan anak-anak. Banyak sekali, namun Anda harus merogoh kocek untuk menikmatinya. Anda yang hobi berenang, di sana juga tersedia kolam renang. Tentunya airnya amat dingin, lha lokasinya saja di atas gunung. Anda yang ingin merasakan naik kuda, unta, dan gajah, di sana pun ada kesempatan. Saya dan anak-anak setelah menjajal beberapa jenis permainan akhirnya mengakhiri wisata dengan naik gajah. Aneh rasanya, megal-megol. Sepertinya masih banyak wahana permainan maupun pertunjukan, namun kami tak punya kesempatan untuk mencoba satu per satu.

Tak terasa hari telah sore. Mendung tebal menggelayut di angkasa. Beberapa kali gemuruh guntur bersuara dan kilat menyambar. Sesuai kesepakatan jam setengah 4 sore kami sudah harus berkumpul lagi di tempat parkir. Namun apa daya kami terjebak hujan deras yang mengguyur saat sholat di masjid.