Dalam tiga puluh menit pertama saja, atau sebelum dimulainya dialog dengan para investor, SBY menggunakan 24 frasa berbahasa Inggris. Itu artinya, hampir tiap satu menit, SBY mencampuri pidatonya dengan bahasa Inggris. (http://www.voa-islam.com).
Saya yakin mayoritas pendengar di forum itu orang Indonesia, bukan orang Inggris atau orang yang berbahasa Inggris. Tempatnya pun di wilayah Indonesia, bukan di Inggris atau di negara yang berbahasa Inggris.
Berikut ini beberapa ucapan gado-gado beliau :
- “Dalam melakukan evaluasi, kita harus merujuk pada parameter dan ukuran yang jelas. Correct measurement.”
- “Pemulihan ekonomi untuk menjaga kesejahteraan rakyat, atau dengan bahasa bebas saya katakan, minimizing the impact of the global economic crisis.”
- “Insya Allah tahun ini kita bisa mencapai (pertumbuhan ekonomi) enam persen, close to six percent.”
- “Semua proyeksi, semua estimate, di semua negara bagus, global economy will grow.”
- “Tidak ada yang meramalkan (akan terjadi krisis), semuanya everything is nice!”
Disebutkan di koran (saya baca di Jawa Pos) para wartawan yang hadir meliput tak bisa menahan tawa. Beberapa kali anggota Paspampres mengingatkan para wartawan. Namun karena sering terulangnya ucapan gado-gado Presiden, lagi-lagi para wartawan tertawa dan berisik. Si anggota Papampres pun hanya geleng-geleng kepala.
Kalau polisi dan jaksa ngotot memejahijaukan bahkan menahan dua orang penjual iPad karena tak bermanual bahasa Indonesia, berani tidak ya aparat menahan Presiden karena tidak berpidato dalam forum resmi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penegak hukum kan pintar sekali mencari celah dalam peraturan perundang-undangan untuk menjerat seseorang dipenjarakan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya