Satu lagi masyarakat Ngawi kedatangan pameran penuh ilmu. Tidak sekedar pamer, namun juga jualan. Ya, namanya Gramedia Book Fair, alias Pameran Buku Gramedia. Catat nih, tempat di Gedung Ekowati, Jalan Jakgung Suprapto, sebelah timur alun-alun. Di spanduk yang terpasang di seantero kota tertulis ada diskon 15 hingga 75 persen. Wow surpise, Gramedia memberikan diskon, gedhe lagi! Oh ya catat juga nih, pameran tanggal 6 hingga 13 Maret 2011. Berarti tiga hari lagi kelar.
Baru kemarin lusa saya melihat-lihat. Ya hanya melihat saja. Ini di luar kebiasaan. Setiap ada pameran buku dan ke toko buku, sering saya memborong buku. Kemarin lusa itu saya rencanakan untuk survey dulu, kira-kira buku mana saja yang akan saya beli. Baru hari berikutnya saya datang lagi. Sebagai gambaran bukunya Kang Abik tertera harga 50 ribu dapat diskon 15% berarti jadi 42.500 rupiah. Bukunya Ayu Utami sama, diskon 15%, dari 60 ribu, jadi 51 ribu. Ada juga buku yang seharga 15 ribu. Saya lupa judulnya, kalau tidak salah tentang pengalaman mahasiswa Indonesia yang kuliah di Rusia. Lumayan murah. Langsung ke TKP lagi nih?
Tapi kali ini tidak deh. Ada program penghematan. Minggu nanti anak saya ada acara piknik sekolah ke Jogja, kota gudangnya ilmu, sekaligus gudangnya buku. Siapa tahu esok itu juga mampir ke sentra buku. Daripada jalan-jalan ke Pasar Beringharjo, kalau ada kesempatan mampir ke toko buku.
Saat kuliah, Gramedia menjadi tempat tujuan pertama saya. Waktu itu di Jogja. Berjam-jam saya habiskan waktu untuk melihat, memandang, menyaksikan, menonton, memperhatikan, membaca bermacam buku. Saya sempat ditegur oleh satpam, karena baca buku sambil lesehan. Dilarang, katanya. Tapi jujur, saya tidak pernah membeli buku di Gramedia Jogja. Tidak ada diskonnya. Kantong saya masih kantong mahasiswa, yang masih tergantung kiriman orangtua tiap bulannya. Akhirnya tak lama kemudian saya pindah ke lain hati. Apalagi di Gramedia saya susah memarkir sepeda. Bukan motor lho, sepeda pancal alias sepeda onthel, kendaraan yang setia menemani saya bermobilisasi di Jogja.
Pilihan saya akhirnya jatuh pada Toga Mas dan Social Agency. Bukunya juga tak kalah banyak. Diskon besar, rata-rata 15%. Berbekal uang beasiswa dan sebagian uang saku, acara hunting pun dimulai. Saya sudah tidak ingat berapa buku yang telah saya borong selama menginjakkan kaki di Jogja. Mungkin di atas angka 300. Sebagian hilang, dipinjam teman yang enggan mengembalikan.
Saya memang tergila-gila dengan membaca sejak kecil. Sejak TK. Sepulang sekolah sambil makan saya membaca. Membaca apa saja. Koran, majalah, komik, cerpen, bungkus makanan.
Bagi yang kutu buku, terutama yang di Ngawi, silakan bersenang-senang di pameran kali ini. Selamat memborong. Mudah-mudahan acara seperti ini rutin. Kalau perlu bikin saja toko buku di kota kecil ini. Insya Allah akan saya datangi. Mudah-mudahan juga bisa membeli.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
paling suka ke pameran buku. apalagi kalo diskon
Posting Komentar
Terima kasih atas komentarnya