Batik Asli Ngawi

Minggu, 10 April 2011

Batik Banyubiru mulai naik daun (kayak ulat bulu dong hehehe...). Beberapa kali Radar Madiun, koran yang menjadi bagian Jawa Pos Group memberitakannya di halaman Radar Ngawi. Batik Banyubiru merupakan batik tulis asli daerah Ngawi. Banyubiru itu sendiri adalah nama sebuah desa yang masuk Kecamatan Widodaren, berada di kaki Gunung Lawu. Dari jalan raya Solo-Madiun, dari pertigaan Gendingan belok ke selatan. Kira-kira 8 km jaraknya. Jalan ke Banyubiru merupakan jalan menuju pabrik karet Tretes. Sedangkan daerah yang menjadi sentra pengrajin batik berada di Dusun Sukorejo.

Kebetulan istri saya asli berasal dari Sukorejo (atau orang-orang juga sering menyebutnya Tempurejo). Ia pun keturunan pengrajin batik terdisional. Nenek dan ibunya dulunya adalah pembatik. Tak ketinggalan ia sendiri pun sejak remaja sudah terbiasa dengan membatik. Hingga akhirnya industri batik tulis mati suri. Banyak yang gulung tikar. Terus terang saya belum pernah melihat istri mendemonstrasikan aksinya membatik. Mudah-mudahan tak lupa dengan ilmunya. 

Perlahan, seiring dengan diterimanya batik di tengah-tengah masyarakat, industri batik Banyubiru mulai bangkit. Tak hanya merambah lokal, namun pesanan pun juga hingga luar Pulau Jawa. Motifnya gringsing, sidomukti, dan lain-lain. Kualitas dan tingkat kesulitan pengerjaan yang tinggi menjadikan batik tulis Banyubiru cukup mahal. Untuk kategori ekonomi dipatok Rp 60 ribu perlembar. Standar berkisar Rp 125 ribu. Sedangkan batik yang diprioritaskan untuk kalangan atas mencapai Rp 250 ribu perlembar.

Masih berkaitan dengan batik, saat apel pagi Bulan Januari lalu, Bupati Ngawi melemparkan sayembara lomba desain batik asli Ngawi. Tentu saja ada hadiah uang bagi pemenangnya. Anda bisa meng-klik di sini untuk mengetahui informasinya. Selanjutnya hasil lomba itu tidak sekedar menjadi gambar di atas kertas belaka. Ada wacana lanjutan dari Bupati Ngawi.

Batik asli Ngawi itu menjadi seragam pegawai di Pemkab pada hari Kamis. Memang selama ini dalam satu minggu pegawai di lingkungan Pemkab mengenakan batik dua hari, yakni Kamis dan Jumat. Untuk tahap awal Pemkab yang akan menyediakan kain batiknya, sedangkan biaya jahitnya diserahkan ke masing-masing pegawai.

Ide yang bagus juga. Mudah-mudahan batik menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tak goyah dengan serbuan produk tiongkok yang datang bertubi-tubi.
 

8 komentar:

Anonim mengatakan...

mas..sekarang yang sedang in ada di desa munggut padas,bkan banyubiru...Widi Nugraha Batik...batik ngawi yang fashionable...sekedar info

wurianto saksomo mengatakan...

trims atas infonya, namun sy sulit mencari info detailnya, sy cari di mbah google jg blm ada. monggo...monggo kl ada yg berminat menulis ttg batik munggut padas. agar hasil karya wong ngawi semakin mendunia.

Akusendang mengatakan...

aku orang asli munggut ngawi, pas pulang ke kampung saya denger berita bahwa di desa saya itu sedang ngetrend batik tulis khas kota ngawi...!
buat mbak widi klo ingin bikin website ini saya kasih alamatnya
PT. Golden Solution Indonesia
Jalan Kyai Caringin No. 2A Cideng, Jakarta Pusat

Telp : ( 021 ) 3483 5030
Fax : ( 021 ) 3447368

shinta mengatakan...

saya ikut senang ngawi punya motif sendiri, saya juga tertarik untuk main dan lihat2 batik ngawi, minta alamat lengkapnya dong... maturnuwun

Anonim mengatakan...

Batik asli khas ngawi adalah yg di banyubiru, punya pak wandi. sudah 22 tahun membuat batik. yang di munggut padas itu baru 1,5 tahun. namun sudah lebih fashionable dan lebih maju dr banyubiru. kenapa??? karena SDM nya lebih bagus memang, dan jaringannya lebih luas, jd sampai pemerintahpun lebih mendukung yg padas. padahal saat awal-awal, batik padas berguru pada pak wandi. Harusnya tidak begitu ya,.. inilah kenapa org indonesia yang kaya makin kaya, yg miskin makin miskin. karena setelah dipelajari ilmunya, ditinggal begitu saja dan melesat lebih jauh. yang khas ngawi beneran, dengan motif pakem tetap yg banyubiru -saya wawancara dengan keduanya- mirisss,....

erwin susetya - online marketer mengatakan...

wah saya asli ngawi paron, tapi sekarang tinggal di dukuh ngrampalo - ds.sidolaju kec. widodaren. saya kaget kalau ngawi punya batik, karena selama ini setahu saya hanya solo dan pekalongan. saya sangat tertarik untuk mengangat batik ngawi di dunia. dimana saya dapat kontak personnya ? mungkin ada yang tahu no telp / alamat yang lengkap ?

Porto Folio mengatakan...

Sekarang Mbah Google udah kenal dengan >> http://www.infongawi.com/4985/padukan-bumi-orek-orek-ciptakan-batik-khas-ngawi/

Unknown mengatakan...

Kami ikut bangga sebagai wong asli Ngawi (Tiyang Ngubalan/Banjarejo, Kec. PITU, Kab. Ngawi), ternyata Ngawi mempunyai batik dengan motif andalan banyu biru, sekedar masukan saja saya sebagai pemerhati batik dan pelaku seni kkreatif kerajinan akar jati Ngawi,buat pelaku seni batik Ngawi agar lebih bisa membuat banyak motif dgn mengangkat budaya atau daerah lokal asli Ngawi, contoh : bisa motif Hutan Jati, motif Gunung Lawu, motif Trinil/manusia purba, motif padi di sawah (tapi tidak ada suket teki dan dalan anyarnya ya..hehehe....) dan motif lain sebagainya.

Mohon dukungannya Pak Bupati Ngawi dan sedulur Ngawi semua dimana anda berada utk membantu Batik Ngawi & Kerajinan Akar Jati bisa men-Dunia, amin YRA.

Matur nuwun.

Sunarno

UD.RUMAH JATI EXOTIC
#rumahjatiexotic_gallery
Call/Wa : +62 87788553599/+62 81399869942

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya

 

Label

kepegawaian (171) coretan (126) serba-serbi (86) saat kuliah (71) oase (68) pustaka (62) keluarga (58) tentang ngawi (58) hukum (49) peraturan (46) tentang madiun (37) album (26) konsultasi (20) tentang jogja (17)